Wednesday, February 23, 2011

5 teman baru






















If cats could talk, they wouldn't.  
~Nan Porter
@ 1. John 2. Paul 3. George 4. Ringgo 5. Yoko Ono 


5 anak kucing ini ditemukan di teras samping waktu sedang menjemur pakaian, disumbangkan nama personil The Beatles oleh tante mama cemprut , makasih ya tante dita :)

hadiah buat asisten mini

Eyow Mikaila....

Buat asisten mini kita yang rajin mimi' susu, pintar dan tidak rewel, ada sepatu mary jane buatan tangan Bundamu ini dan Sarung bantal cherry buat gantikan sarung bantalmu yang sudah bau bebe itu .

Yesterday is history. Tomorrow is a mystery. And today? Today is a gift. That's why we call it the present. 
~Babatunde Olatunji

Friday, February 18, 2011

4 bulan

Berat Badan Kaila : 7.50 kg
Panjang Badan : 68 cm
Berat Bunda : 56 kg
  • posisi berbaring, jari kakinya sudah bisa masuk ke mulut.
  • Sudah bisa duduk sandar.
  • Kalau mandi di baknya, suka posisi duduk, trus tangannya memegang pinggiran bak mandinya.
  • Tenggkurap sendiri (tanpa bantuan).
  • Banyak teriak-teriak, protes.
  • Kalau tidur siang sekarang senang kalau ditemanin. Kalau bangun tidak ada org di sampingnya langsung nangis.
  • Makin banyak ketawanya.
  • Tangan sudah bisa memegang benda2 dan mainannya.
  • Kalau pegang benda2 otomatis masuk ke mulut.
  • Bersemangat kalau melihat orang makan, atau duduk di ruang makan (melihat ayah bundanya makan).
  • Bicara mama...pa pah...
  • Tidur malam paling cepat jam setengah 8, paling lambat jam 9
  • Main ke lapangan bola sama bapak aji, kalau main ke lap.tenis pasti diajak sama mama aji.
  • Suka gigit puting pake gusinya, ileran :p
  • Sudah mulai mengecap-ngecap pisang
  • sudah mulai duduk (sebentar)

Wednesday, February 16, 2011

Sorowako Gempa 6.1 SR

Eyow Mikaila!
Sorowako Gempa!


 In an earthquake, 
I shouldn't run out of the house - 
I should run into it.
Tony Danza


Saat itu ayah dan bunda baru selesai makan malam, kira-kira jam setengah 11. Kaila sudah bunda tidurkan di kamar atas. Seperti biasa...selesai makan ayah dan bunda mencuci piring, ayah bertugas menyabuni piring gelas, bunda yang membilasnya. Tapi malam itu ayah bilang ke bunda : "Bunda naik saja temani Kaila diatas, nanti ayah yang menyelesaikan cucian piringnya." Syip! Bunda lalu menuju ke lantai 2 . Baru 5 menit tiba di depan pintu kamar tiba-tiba rumah bergetar hebat, bunyi bergemuruh dan dinding-dinding semuanya goyang. Bunda menerka ini pasti gempa bumi, tapi ini gempa paling keras yang bunda pernah rasakan. Tiba-tiba lampu pada. Rumah kita masih terguncang-guncang. Bunda masuk ke kamar gendong Mikaila yang masih sementara tertidur pulas. Kipas angin sudah miring sekanan dan ke kiri. Bunda angkat Mikaila pake satu tangan di sebelah kanan, tertatih-tatih mengikuti goncangan rumah menuju leau kamar. Tangan kiri bunda meraba-raba dinding karena saat itu gelap sekali. Kaila sudah buka mata pada saat itu. Pasti sedang bertanya-tanya, ini ada apa? Bunda menggendong di kegelapan malam sambil goyang-goyang kan? wuih...Tak lama, bunda menabrak kursi yang terletak di lorong depan kamar, bunda jatuh terduduk disitu sambila tangan kanan tetap menggendong Mikaila. Lantai masih bergoncang hebat. Mungkin kejadian itu ada sekitar 1 menit. Akhirnya goncangannya berhenti dan bunda berlari menuruni tangga sambil menyambar gendongannya Kaila yang warna biru tua. Akhirnya Ayah kelihatan juga, ternyata ayah juga berusaha keras menaiki tangga selagi rumah kita berguncang. Kita semua berkumpul di luar rumah. Ada Ayah, Mama Aji, dan Bapak Aji. Kaki bunda masih gemetaran karena katakutan. Semua orang di rumah kost samping sudah berkumpul di depan rumah. 
tak lama kemudian, satu persatu orang dari arah Sorowako Lama berlarian sambil teriak-teriak "Air danau naik!" Wah...makin paniklah orang-orang yang sudah berkumpul di luar rumah, mereka segera mengendarai kendaraannya dan menuju ke Airport yang dipikirnya letaknya lebih tinggi dari daerah rumah kita. Kepanikan melanda Sorowako pada malam itu, tak ketinggalan Mama Aji juga sudah mau ikut-ikutan mengungsi ke Airport. Tapi untungnya Ayah tenang dan mengatakan kemungkinan air danau naik itu ada, tapi tidak sampai ke rumah kita. Karena kita bukan di pinggir laut. Yah, mudah-mudahan saja teorinya Ayah benar ya!

Malam itu kita semua masih ketakutan, Ayah yang punya pengalaman dengan gempa di Yogya bisa terlihat tenang. mungkin karena gempa disana lebih parah dan kelihatan kerusakannya. Bunda juga pernah dapat gempa sewaktu sekolah di Pare-Pare, lumayan keras juga.

Akhirnya setelah menghubungi Mamito di Makassar, kita dapat berita kalau gempa itu berkekuatan 6,1 SR perpusat di sekitaran 7 km dari seberang Danau Matano. Kita belum berani naik ke kamar untuk tidur, siapa tahu gempanya yg lebih keras datang lagi :(
Orang-orang tidur di depan rumahnya, beberapa anak kost numpang tidur di carport kita, Ayah, bunda, Mama Aji menemani Mikaila bobo di ruang tamu, Bapak Aji bobo di carport juga. Listrik masih padam sampai besok malamnya. Besok Paginya giliran Air yang mati. Sekitaran semingguan kita tidur beramai-ramai di ruang tamu. 


pergi ke pengantin

whua...Mikaila....tahu tidak nak? ini adalah kali pertama kau kami ajak ke pengantin. Karena yg menikah saat itu adalah sahabat satu klub sepeda gunung kami jadi seisi rumah pergi semua tak terkecuali dirimu. 

 Seminggu sebelum hari H, bunda yang bingung sendiri dan dumba'-dumba', bagaimana kalau disana kamu nangis minta nenen ? Maklumlah...Bundamu ini masih sangat amatir kalau harus menyusui di tempat umum, yang ada dalam bayangan adalah kerusuhanmu yang tidak mau bersabar menunggu bunda buka satu persatu pakaian pesta, belum lagi suasan gedung yang padat dan panas. Bakal ngamuk kamu !

Seminggu itu kita berlatih nenen sambil duduk lagi, mirip pas kamu baru lahir. Tapi ya...begitulah...selalu hanya bertahan 5 menitan mengisap susu trus kalau sudah kepanasan rusuh dan nangis...Bunda menyerah deh kalau acara nenen sampai heboh begitu. Akhirnya bunda pasrah saja, kalau kamu minta nenen di gedung nanti, bunda akan lari ngacir ke belakang gedung, ke tempat orang cuci piring :)

Ada satu rahasia yang bunda mau beritahukan ke kamu, sejak usiamu masuk 2 bulan, kita sudah jarang nenen sambil duduk, yang ada bunda keasikan menyusuimu sambil baring. kayak putri duyung begitu :) yah...mau bagaimana lagi kamu lebih suka nenen sambil baringan, lagian pasti lebih lama, tidur lebih gampang dan bunda juga bisa sambil istirahat (menguntungkan keduabelas pihak)
Dan...Hari H pun tiba, kerusuhan pertama datang saat acara berdandan, Kaila tidak suka pakai rok, tidak suka pakai topi (ini untuk nutupin kepalamu yg baru dibotak). Ya...mau bagaimana lagi, pakaian pesta itu kadang ribet dan panas! Bunda setuju akan hal itu. Tapi untuk menghormati yang punya pesta kita dandan sekali itu saja :). Alhamdulillah...saat di gedung kita melewatinya dengan sukses. Kaila bobo tenang melihat banyak orang, dan bunda bisa menyantap hidangan pesta dengan tenang...(pssssttt...porsi jumbo pulak!). Trus, Ayah bagaimana? Ayahmu tetap kelihatan ganteng dan rupawan yuliawan...Tak perlu diragukan lagi...ayah sigap dalam mengambil gambar dan nasi komplit buat bunda :p